Jumat, 16 September 2016

Artikel "pentingnya menulis bagi mahasiswa"



Pentingnya Menulis Bagi Mahasiswa

“Jika kau bukan anak raja, dan bukan anak seorang ulama besar, maka jadilah penulis” (Imam Al-Ghazali). Menulis adalah kegiatan mengaplikasikan pikiran dalam untaian-untaian hitam diatas putih. Menulis bukan hanya sekedar media pengaplikasian semata, namun merupakam media berekspresi,menuangkan perasaan yang tertambat dijiwa. Sehingga ketika kita menulis akan merasa lebih tenang dan nyaman.
Menulis sebenarnya sudah dikenal dan diterapkan sejak zaman dahulu, yaitu zaman purbakala. Mereka menyampaikan pesan lewat tulisannya dengan menggunakan media-media tertentu, seperti batu,daun,pohon,dll. Dari sini kita bisa mengambil sebuah statement bahwa “menulis adalah kegiatan penting dalam penyampaian informasi guna mengabadikan setiap jengkal kehidupan dalam bentuk tulisan yang akan tetap ada dan dibaca oleh kalangan banyak orang”.
Menulis dalam menyisir segi kehidupan social menjadi media aspirasi, penyampaian gagasan dikalangan umum, pelajar dan terlebih manusia. Mahasiswa menjadi aset berharga dalam penyampaian aspirasi masyarakat guna menilik masalah social,politik maupun budaya dalam kehidupan masyarakat. Dikalangan mahasiswa yang merupakan para civitas akademik maupun non akademik menulis menjadi point penting, terutama dalam penulisan makalah,karya ilmiah,hingga skripsi dan menjalar hingga isu-isu mengenai lingkup sosial budaya dan politik.
Segala kekecewaan,ketidaksetujuan akan kebijakan, penetapan sebuah lembaga atau instansi yang memilki pengaruh besar bagi kehidupan sosial kadang akan melahirkan demonstrasi seperti yang sekarang kita ketahui. Bagi saya demonstrasi menjadi salah satu cara terakhir dalam menyampaikan aspirasi mahasiswa guna perubahan kebijakan  yang mereka anggap menyeleweng dan merugikan banyak pihak.
Seperti kita ketahui bahwa proses sebelum demonstrasi itu dilakukan, mahasiswa telah melakukan lobi, mengajak diskusi, mengirim petisi dan tulisan-tulisan yang lain kepada pihak yang mereka kritis. Karena tidak ada tanggapan dari instansi tersebut maka demonstrasi adalah jalan keluar bagi para mahasiswa yang kritis. Bahkan dalam demonstrasipun mahasiswa menuliskan beberapa aspirasi di spanduk dan bahan lainnya dengan gaya tulisan yang menarik untuk dibaca dan dipahami.
Dari sini kita bisa memahami bahwa menulis dikalangan mahasiswa amat begitu penting. Menyangkut hal-hal social seperti kesejahteraan maupun hal individu bagi mahasiswa itu sendiri. Untuk mencapai tulisan yang baik, tentu harus ada kemauan dan semangat yang besar meraihnya. Karena menulis bukan kegiatan mudah seperti membalikkan telapak tangan, namun harus ada tahap pembelajarannya atau latihan menulis.
Menurut M.Atas Semi dalam bukunya “Dasar-dasar Keterampilan Menulis” mengungkapkan bahwa menulis adalah proses kreatif memindahkan gagasan kedalam lambang-lambang tulisan. Dari pengertisn diatas menjelaskan bahwa dalam memulai menulis tentu kita harus mempunyai gagasan-gagasan dalam otak kita, dikembangkan dan dibungkus indah dalam sebuah tulisan. Pertanyaannya adalah darimana kita memperoleh gagasan itu?. Proses awal dalam pembinaan menulis kreatif adalah membaca. Sebagian orang pasti berpikir bahwa kata membaca pasti dikaitkan dengan buku, menurut saya tidak demikian, membca lebih luas dari hanya sekedar buku.
Kondisi, kegelisahan, masalah, konflik diri harus kita bisa membacanya. Dengan diiringi bacaan buku dan bacaan masalah social akan menambah gagasan kita dan mempertajam dalam proses menulis kreatif. Menulis kreatif adalah menulis sesuatu hal baru dengan imajinasi dan kecerdasaan dan tulisan itu memiliki karakter yang baik. Mudah dipahami kata-katanya, Menarik bahasa tulisannya sehingga mudah dicerna masyarakat dari semua kalangan.
Setelah kita sudah giat membaca, maka harus penuh kesadaran diri melatih untuk mulai menggores tinta hitam diatas putih. Dengan segala gagasan yang dimiliki maka akan tercipta sebuah karya yang dinikmati masyarakat luas sehingga menjadi kepuasan lahir bathin bagi diri kita, kepuasaan dalam arti mendorong penulis untuk terus membuat karya-karya yang lain yang lebih baik guna menyebar gagasan dan membantu pemikiran peradaban manusia mengenai kehidupan social, politik maupun budaya.
Jika kita tengok seorang peliput berita, wartawan atau kita sering kenal dengan nama jurnalistik, mereka tidak terlepas dari proses membaca sebelum mereka terjun kelapangan, sehingga segala bentuk laporan atau tulisan yang mereka share menjadi tulisan yang menarik, kreatif dan mudah diserap oleh masyarakat bawah, menengah hingga atas.
Dan semua pemaparan artikel ini intinya adalah membaca merupakan kegiatan penting untuk menjadikan gagasan bagi mahasiswa guna menulis buku atau jurnal atau tulisan-tulisan yang lain yang melingkupi tatanan kehidupan social masyarakat. Karena “Penulis yang baik adalah pembaca yang baik”.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar