Pentingnya Menulis Bagi Mahasiswa
Menulis sebenarnya sudah dikenal dan
diterapkan sejak zaman dahulu, yaitu zaman purbakala. Mereka menyampaikan pesan
lewat tulisannya dengan menggunakan media-media tertentu, seperti
batu,daun,pohon,dll. Dari sini kita bisa mengambil sebuah statement bahwa
“menulis adalah kegiatan penting dalam penyampaian informasi guna mengabadikan
setiap jengkal kehidupan dalam bentuk tulisan yang akan tetap ada dan dibaca
oleh kalangan banyak orang”.
Menulis dalam menyisir segi kehidupan
social menjadi media aspirasi, penyampaian gagasan dikalangan umum, pelajar dan
terlebih manusia. Mahasiswa menjadi aset berharga dalam penyampaian aspirasi
masyarakat guna menilik masalah social,politik maupun budaya dalam kehidupan
masyarakat. Dikalangan mahasiswa yang merupakan para civitas akademik maupun
non akademik menulis menjadi point penting, terutama dalam penulisan
makalah,karya ilmiah,hingga skripsi dan menjalar hingga isu-isu mengenai
lingkup sosial budaya dan politik.
Segala kekecewaan,ketidaksetujuan
akan kebijakan, penetapan sebuah lembaga atau instansi yang memilki pengaruh
besar bagi kehidupan sosial kadang akan melahirkan demonstrasi seperti yang
sekarang kita ketahui. Bagi saya demonstrasi menjadi salah satu cara terakhir
dalam menyampaikan aspirasi mahasiswa guna perubahan kebijakan yang mereka anggap menyeleweng dan merugikan
banyak pihak.
Seperti kita ketahui bahwa proses
sebelum demonstrasi itu dilakukan, mahasiswa telah melakukan lobi, mengajak
diskusi, mengirim petisi dan tulisan-tulisan yang lain kepada pihak yang mereka
kritis. Karena tidak ada tanggapan dari instansi tersebut maka demonstrasi
adalah jalan keluar bagi para mahasiswa yang kritis. Bahkan dalam
demonstrasipun mahasiswa menuliskan beberapa aspirasi di spanduk dan bahan
lainnya dengan gaya tulisan yang menarik untuk dibaca dan dipahami.
Dari sini kita bisa memahami bahwa
menulis dikalangan mahasiswa amat begitu penting. Menyangkut hal-hal social
seperti kesejahteraan maupun hal individu bagi mahasiswa itu sendiri. Untuk
mencapai tulisan yang baik, tentu harus ada kemauan dan semangat yang besar
meraihnya. Karena menulis bukan kegiatan mudah seperti membalikkan telapak
tangan, namun harus ada tahap pembelajarannya atau latihan menulis.
Menurut M.Atas Semi dalam bukunya
“Dasar-dasar Keterampilan Menulis” mengungkapkan bahwa menulis adalah proses
kreatif memindahkan gagasan kedalam lambang-lambang tulisan. Dari pengertisn
diatas menjelaskan bahwa dalam memulai menulis tentu kita harus mempunyai gagasan-gagasan
dalam otak kita, dikembangkan dan dibungkus indah dalam sebuah tulisan.
Pertanyaannya adalah darimana kita memperoleh gagasan itu?. Proses awal dalam
pembinaan menulis kreatif adalah membaca. Sebagian orang pasti berpikir bahwa
kata membaca pasti dikaitkan dengan buku, menurut saya tidak demikian, membca
lebih luas dari hanya sekedar buku.
Kondisi, kegelisahan, masalah,
konflik diri harus kita bisa membacanya. Dengan diiringi bacaan buku dan bacaan
masalah social akan menambah gagasan kita dan mempertajam dalam proses menulis
kreatif. Menulis kreatif adalah menulis sesuatu hal baru dengan imajinasi dan
kecerdasaan dan tulisan itu memiliki karakter yang baik. Mudah dipahami
kata-katanya, Menarik bahasa tulisannya sehingga mudah dicerna masyarakat dari
semua kalangan.
Setelah kita sudah giat membaca, maka
harus penuh kesadaran diri melatih untuk mulai menggores tinta hitam diatas
putih. Dengan segala gagasan yang dimiliki maka akan tercipta sebuah karya yang
dinikmati masyarakat luas sehingga menjadi kepuasan lahir bathin bagi diri
kita, kepuasaan dalam arti mendorong penulis untuk terus membuat karya-karya
yang lain yang lebih baik guna menyebar gagasan dan membantu pemikiran
peradaban manusia mengenai kehidupan social, politik maupun budaya.
Jika kita tengok seorang peliput
berita, wartawan atau kita sering kenal dengan nama jurnalistik, mereka tidak
terlepas dari proses membaca sebelum mereka terjun kelapangan, sehingga segala
bentuk laporan atau tulisan yang mereka share menjadi tulisan yang menarik,
kreatif dan mudah diserap oleh masyarakat bawah, menengah hingga atas.
Dan semua pemaparan artikel ini
intinya adalah membaca merupakan kegiatan penting untuk menjadikan gagasan bagi
mahasiswa guna menulis buku atau jurnal atau tulisan-tulisan yang lain yang
melingkupi tatanan kehidupan social masyarakat. Karena “Penulis yang baik
adalah pembaca yang baik”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar